4 Kulineran Asal Papua yang Nge-Hitz

Tak puas melihat tayangan TV seputar wisata alam surga yang terkenal asal Papua yakni Raja Ampat. Ingin mengetahuo wisata lainnya yang berada di Papua? Tak hanya terkenal akan wisata pantainya yang mendunia, Papua juga memiliki wisata kuliner yang patut untuk dijajal. Ada beberapa kuliner Papua yang banyak digemari diantaranya kepiting karaka, ikan kuah kuning, ikan merah dan papeda. Saat mencicipi kuliner empat kuliner tersebut rasanya ingin mencoba bahkan menambah kuliner-kuliner itu. Nah, ini dia sedikit ulasan tentang empat kuliner asal Papua.  Penasaran dengan racikan bumbu apa saja yang dipakai? Berikut ulasannya!

  1. Kepiting Karaka

4 Kulineran Asal Papua yang Nge-Hitz

Jika ingin mencoba hidangan kepiting karaka banyak ditemui di daerah Timika. Sajian hidangan kepiting ini berukuran besar seporsinya dengan mencapai berat hingga 1 kilogram. Rasa daging nya yang segar dan manis dengan berpadu olahan rempah-rempah khas Papua. Bumbu racikan rempah-rempahnya meliputi campuran bawang merah, jahe, lada, ketumbar dan cabai yang dimasak sampai kering dan kehitaman. Itulah yang membuat kepiting karakat nikmat saat disantap. Disamping kaya akan bumbu, cara masaknya juga berbeda!

  1. Papeda

4 Kulineran Asal Papua yang Nge-Hitz2

Papeda mungkin tak asing didengar oleh telinga kita, karena papeda makanan yang banyak digubris dibandingkan dengan makanan asal Papua lainnya. Termasuk makanan pokok oleh masyarakat Papua dan termasuk makanan yang tak pernah ditinggalkan berdasarkan tradisi masyarakat setempat. Sampai sekarang papeda merupakan makananan yang sudah menjadi makanan turun temurun, karena cara membuatnya yang tidak berubah. Terbuat dari tepung sagu yang diaduk hingga mengental. Rasa papeda relatif tawar biasanya Papeda dimakan dengan lauk ikan kuah kuning, ikan bakar atau kelapa tua yang dimakan mentah.

  1. Ikan Kuah Kuning

4 Kulineran Asal Papua yang Nge-Hitz3

Menu ikan kuah kuning ini sangat banyak sekali ditemui di daerah Manokwari. Menu makanan ini juga menjadi salah satu makanan khas Papua. Merupakan menu sajian kuah kuning yang lezat ini karena ikan yang dipakai ikan kakap putih yang dimasak dengan bumbu rempah kunyit, daun serai, daun jeruk dan lada yang dipetik langsung pohonnya alias lada asli Papua. Rasa kuahnya yang gurih ditambah cabai rawit yang dimasak secara utuh serta perasan jeruk nipis dan daun kemangi membuat si kuah kuning terasa lebih nikmat dan aromanya sangat menggiurkan sekali. Kuah kuning ini juga berbahan dasar dari santan ya, kawan!

  1. Ikan Merah

4 Kulineran Asal Papua yang Nge-Hitz4

Ikan merah merupakan sajian olahan laut lainnya selain kakap putih. Ikan merah itu sendiri yang biasanya kita kenal dengan ikan kakap merah merupakan sajian olahan laut yang berbahan dasar cabai merah. Hidangan ikan kakap ini menggunakan cabai merah agar kuahnya tampak berwarna merah. Bumbu dasar yang digunakan hampir sama dengan yang si kuah kuning hanya tidak memakai kunyit karena untuk menampilkan kuah yang merah diperlukan cabai merah rawit yang banyak agar kuahnya memerah saat dihidangkan. Paduan aroma rempahnya sangat menggungah selera untuk memakannya meski kuliner satu ini sangat pedas.

Tiket mudik lebaran 2019 sudah bisa dipesan, lho! Dimana beli tiket mudik lebaran 2019 nya, ya di Mister Aladin!

Rasa Kopi Mantap Indonesia asal Aceh, Tak Kalah Nikmatnya

Pulau Sumatra memang terkenal sebagai penghasil daerah kopi terbesar dan sudah diakui oleh Fair Trade Certified TM dari organisasi International Fair Trade 2010 dan masuk sebagai nominasi kopi terbaik dunia pada International Conference on Coffee Science 2010. Salah satu jenis kopi yang terkenal asal ranah Minang ini, yakni kopi gayo. Kopi gayo memiliki rasa nikmat yang tertinggal di lidah yang meminumnya. Masuk sebagai kopi terlaris pada acara Specilaty Coffee Association of America (SCAA) di Portland Oregon Convention Center, Amerika Serikat.

Seiring berjalannya waktu, penghasil kopi kian berkembang tak hanya di pulau Sumatra saja, namun juga Bali mulai memproduksi biji kopi cita rasa khasnya. Berjalan ranah Minang, tak ayal rasanya bila kita tidak tahu keberagaman penghasil kopi terenak di sana, mana itu? Aceh! Yup, Aceh sangat terkenal sekali sebagai penghasil kopi terbaik dengan tingkat kekentalan bubuknya yang pas. Ulee Kareng daerah penghasil kopi terlezat. Disana ada sebuah kedai kopi yang menyajikan hasil kopi tersebut. Salah satu jenis kopi yang dijual ada gayo, robusta, dan arabica.

Ngaku pecinta kopi? Cobain deh kopi asal Aceh ini dijamin bikin kerja melek terus. Tak tahu beli kopi di toko mana atau ingin sekedar tester kopi-kopinya? Biar enggak kudet, Aladin bagi-bagi deskripsi kopi mantap.khas dataran tinggi Aceh.

Kopi Gayo

Ditanam dengan kesuburan tanah tingkat tiga dan iklim yang pas, maka biji kopi yang dihasilkan juga pas. Aroma dan rasa gayo yang khas, di proses dengan cara yang organic, setiap saat di cek pohon nya, perawatan efektif dan di pilah biji yang terbaik melalui pengolahan yang konvensional. Harga biji siap olah di tingkat pedagang pengempul Rp. 90.000 – Rp. 100.000/ kg. Mahal sih, tapi sebanding dengan rasa nya. Telah diakui dunia dengan spesifikasi yang khas dengan kualitas premium, membuat buyer berani membeli dengan harga tinggi.

Kopi Robusta

Dikenal dengan kopi kelas kedua setalah gayo. Tumbuh baik di ketinggian 400-700 m dpl, temperatur 21-24° C dengan bulan kering 3-4 bulan secara berturut-turut dan 3-4 kali. Kopi berjenis robusta ini tersedia dengan tiga varian yaitu kopi robusta biasa, kopi robusta organik, dan kopi robusta original. Diantara ketiga pilihan tersebut, kopi robusta organik merupakan kopi terbaik untuk jenis robusta. Kopi Ulee Kareng sendiri dirintis sejak tahun 1960 dan saat ini telah menjadi salah satu bubuk kopi lokal yang cukup terkenal di Aceh. Harga robusta yang lebih rendah dari gayo tetap miliki daya peminat jual yang tinggi juga.

Mau coba liburan murah ala minum kopi kedai Aceh enggak bikin kamu ngantuk? Mari dipesan kopinya tersedia di dalam paket liburan murah bareng Mister Aladin..